IMPIAN

Kikie Nurcholik – Sekjen Komunitas Printing Indonesia
Memiliki impianmerupakan suatu kenikmatan. Memiliki impian tidak memerlukan biaya aliasgratis, bebas menentukan tema, serta tidak terbentur dimensi waktu dan usia.Impian melambungkan kita ke tempat yang belum pernah kita injak sebelumnya. Impian membuat kita mampu menembus batas-batas kecemerlangan di luar perkiraansebelumnya. Terkadang,impian jugamemaksa kita keluar dari “cangkang” kita.
Menurut saya impian adalah sebuah bentuk imajinatif dari sekumpulan harapan yang kemudian diberi deadline dan dibebani dengan hal-hal yang harus dikerjakan demi mewujudkan pencapaiannya. Impian takkan terwujud manakala hanya diedarkan sebatas alam pikiran. Untuk mewujud, impian harusdilepaskan ke keadaan nyata, dikemas dalam sebuah visi dan misi yang jelas,sertadibumbui dengan semangat dan disiplin yang tinggi dalam pelaksanaannya.
Seringkaliimpianlah yang menghantarkan kitapada pencapaian kehidupan yang semakin berkualitasdari waktu ke waktu.Impian ibarat sebuah tablet kehidupan...Dengan meminumnya, kita akan merasakan tubuh kita yang berdenyut, berkeringat, ketakutan, sedikit terdesak, kemudian terpacu untuk terus memaksimalkan kemampuan kita yang seakan sudah mencapai limitnya...Impiankadang membuat kita tercengang bahwa ternyata kita bisa lebih baik dari sebelumnya... !
Dengan impian, kita pun bisa membantu orang lain mewujudkan impian mereka, melakukan banyak hal yang sebelumnya tidak terpikirkan.Impian ibarat roda yang terus berputar, terkadang di bawah menyisakan banyak kepedihan dan kegagalan untuk dikecap, terkadang di atas memberi kita kepuasan dan penghargaan atas sebuah pencapaian kualitas. Intinya, impian membuat kita bergulir sampai ke tujuan, membuat kita menjadi manusia yang 'berhasil' memaknai hidup dengan lebih baik.....
Andai adaseseorang meminta kitauntuk berhenti mendekap impian kita, secara tidak langsung orangtersebut tidakmenginginkankita meraihkebahagiaan. Sahabat sejati adalah orang yang berada di balik impian kita, membiarkan kita merengkuh impian semustahil apapun itu, yang mengatakan 'mungkin' manakala kita cemas dan mengatakan 'tidak mungkin', yang memberi kita suntikan 'semangat' setiap kali kita hampir putus asa, yang terus mengatakan “kamu pasti bisa”sementara kita sendiri mulaimeragukan kemampuan kita. Bahkan, mereka adalah orang yang rela menggendong kita di kala kita tak lagi merasa sanggup berjalan menjangkau impian itu....
Sayayakin........, Tuhan sekalipun takkan 'tega' melenyapkan 'hak' manusia untuk memiliki impian.Bahkan, Tuhan melebihkan penciptaan manusia dari makhluk lainnya dengan akal pikiran yang sanggup menjelajah tanpa batas... Lantas,mengapa ada orang yang dengan angkuhnya merasa berhak melarang orang lain untuk bermimpi?
Impian kitamungkin tak masuk akal di mata orang lain, tak normal terdengar di telinga, dan tak sanggup dimengerti hati yang kukuh mencap bahwa kita terlahir dengan kemampuan yang terbatas. Mungkinmereka lupa, bahwa kecemerlangan dapat menghampiri siapa saja yang memiliki 'kekuatan' untuk menjaga impiannya dan terus menggulirkannya tanpakenal lelahdan tanpa ingat bahwa dalam kamus bahasa tercantum kata 'menyerah'.
Bukan impian jika standarnya hanya 'menengah'. Bukan impian jika kita tak berkeringat karenanya. Bukan impian jika jalannya semulus jalan tol. Bukan impian jika tak mencederai kaki kita sekali waktu, membuat kita menangis karena perihnya luka.Dan..... bukan impian namanya, jika pada akhirnya hidup kitaberakhirdengan'biasa-biasa'saja...
Jadi, genggamlahimpian sebagai bukti bahwa kita masih 'bernyawa' dan menghargai hidup. Bermimpilah untuk menjadi yang terbaik..... dan pastikan kita dapat meraihnyadalam kehidupan nyata......
Salam Sukses...